Gunung Halla
Hallasan | |
---|---|
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 1.947,06 m (6.388,0 ft)[1] |
Puncak | 1.947,06 m (6.388,0 ft)[1] |
Geografi | |
Geologi | |
Jenis gunung | Gunung berapi perisai |
Letusan terakhir | 1007 |
Pendakian | |
Rute termudah | pendakian, helikopter |
Korean name | |
Hangul | 한라산 (DPRK: 한나산) |
---|---|
Hanja | 漢拏山 |
Alih Aksara | Hallasan |
McCune–Reischauer | Hallasan |
Hallasan atau Gunung Halla adalah gunung tertinggi di Korea Selatan. Gunung berapi dengan ketinggian 1.950 meter ini terletak di Pulau Jeju. Daerah sekitar Gunung Halla ini merupakan cagar alam Taman Nasional Hallasan (Hallasan Gungnip Gongwon / 한라산국립공원 / 漢拏山國立公園).
Pemandangan
[sunting | sunting sumber]Di gunung ini terdapat Gwaneumsa, kuil Buddhis tertua di pulau ini. Kuil ini pertama kali dibangun pada masa Dinasti Goryeo. Seperti pada banyak kuil di Korea, Gwaneumsa dimusnahkan dan dibangun kembali pada abad ke-20. Di luar kuil ini ada sebuah monumen yang memperingati para korban pemberontakan di Jeju yang terjadi antara tahun 1948 dan 1950.
Gunung Halla lahir pada Zaman Cenozoikum ketika terjadi letusan masif yang dilontarkan ke udara. Dari letusan kecil dan besar gunung ini, Pulau Jeju ikut berubah bentuk sejak 25.000 tahun yang lalu.
Kawasan Gunung Halla terbagi atas beberapa iklim yang berbeda. Puncak gunung mempertahankan iklim dingin, bagian tengah beriklim sedang dan dataran dekat pesisir beriklim subtropis. Hasilnya, puncak Halla diselimuti salju dalam iklim yang keseluruhan bisa dianggap subtropis. Danau di puncak gunung dinamakan Baengnokdam yang bermakna "kolam yang dihuni oleh rusa putih". Pada masa lalu gunung ini memang dihuni rusa, tetapi kini telah punah. Jenis mamalia yang masih tersisa adalah roebuck.